Folklore is an important part of cultural heritage that contains moral and social values. In an educational context, folklore not only functions as entertainment, but also as an effective learning medium for shaping children's character. This article discusses the influence of folklore on the formation of children's character through literary and psychological approaches. This research uses qualitative methods, analysis is carried out by reviewing relevant literature and research. The research results show that folklore is able to instill moral values, strengthen cultural identity, and develop empathy and tolerance in children. In addition, the emotional influence produced by folklore strengthens the internalization of these values in children, making it an important tool in character education. This article recommends wider use of folklore in education to strengthen children's character formation.
DOI:
https://doi.org/10.52188/jeas.v5i2.847Keywords:
Children's stories, characters and psychologyAbstract
Cerita rakyat merupakan bagian penting dari warisan budaya yang mengandung nilai-nilai moral dan sosial. Dalam konteks pendidikan, cerita rakyat tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media pembelajaran yang efektif untuk membentuk karakter anak. Artikel ini membahas pengaruh cerita rakyat terhadap pembentukan karakter anak melalui pendekatan sastra dan psikologi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, analisis dilakukan dengan mengkaji literatur dan penelitian yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita rakyat mampu menanamkan nilai-nilai moral, memperkuat identitas budaya, serta mengembangkan empati dan sikap toleransi pada anak. Selain itu, pengaruh emosional yang dihasilkan oleh cerita rakyat memperkuat internalisasi nilai-nilai tersebut dalam diri anak, menjadikannya sebagai alat penting dalam pendidikan karakter. Artikel ini merekomendasikan pemanfaatan cerita rakyat secara lebih luas dalam pendidikan untuk memperkuat pembentukan karakter anak.
References
Bandura, A. (1977). Social learning theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Danandjaja, James. (2007). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Grafiti Press.
Freud, S. (1923). The ego and the id. London: Hogarth Press.
Hidayati, N. (2019). Pengaruh cerita rakyat terhadap pembentukan karakter anak. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 4(2), 123-135.
Lestari, R. (2021). Emosi dalam cerita rakyat dan pengaruhnya terhadap karakter anak. Jurnal Psikologi Anak, 3(1), 45-58.
Ningsih, D. (2022). Identifikasi karakter dalam cerita rakyat dan implikasinya terhadap perilaku anak. Jurnal Sastra dan Budaya, 5(3), 67-79.
Prasetyo, A. (2020). Cerita rakyat sebagai media pendidikan karakter. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(1), 89-100.
Rahman, F. (2020). Pengaruh emosional cerita rakyat terhadap pembelajaran anak. Jurnal Psikologi dan Pendidikan, 6(2), 112-125.
Santoso, H. (2018). Peran cerita rakyat dalam pembentukan identitas budaya anak. Jurnal Kebudayaan dan Masyarakat, 4(1), 34-46.
Sari, T. (2021). Cerita rakyat dan sikap empati anak. Jurnal Pendidikan dan Psikologi, 7(3), 89-102.
Wulandari, S. (2022). Toleransi dan keragaman dalam cerita rakyat. Jurnal Sosial dan Budaya, 8(4), 201-215.