PENGARUH PENAMBAHAN IKAN LELE (Clarias batrachus) PADA PEMBUATAN CENDOL TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DAN KADAR PROTEIN
DOI:
https://doi.org/10.52188/ja.v4i01.364Kata Kunci:
Cendol, Ikan Lele, Kadar Protein, Tingkat KesukaanAbstrak
Ikan lele (Clarias batrachus) termasuk salah satu jenis ikan budidaya air tawar yang cukup banyak diminati masyarakat. Namun dengan melimpahnya hasil perikanan di Indonesia berbanding terbalik dengan konsumsi protein pada masyarakat di Indonesia yang belum memenuhi standar Angka Kecukupan Gizi. Cendol merupakan salah satu minuman khas Indonesia yang terbuat dari tepung hunkwe dengan kandungan gizi yang kurang lengkap. Guna meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang penambahan protein hewani ikan lele (Clarias batrachus) pada pembuatan cendol serta pengaruhnya terhadap tingkat kesukaan panelis dan kadar protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ikan lele (Clarias batrachus) pada pembuatan cendol terhadap tingkat kesukaan dan kadar protein. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan 30 panelis dan 3 perlakuan persentase daging ikan lele yakni 20%, 30%, 40%. Parameter yang yang diamati yaitu uji sensorik skala hedonik dan kadar protein cendol dengan penambahan ikan lele. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan daging ikan lele pada pembuatan cendol memberikan pengaruh terhadap aroma, rasa dan tekstur. Cendol terbaik menurut penerimaan konsumen berdasarkan uji sensorik parameter warna, aroma dan rasa yaitu pada perlakuan A (penambahan daging ikan lele presentase 20%), sedangkan tekstur terbaik yaitu pada perlakuan B (penambahan daging ikan lele presentase 30%). Cendol Ikan Lele memiliki kadar protein tebaik pada perlakuan C (penambahan daging ikan lele presentase 40%) yaitu sebesar 1,53% .