https://update.journaldev.latihan.my.id/index.php/jpfs/issue/feedJurnal Pendidikan Fisika dan Sains (JPFS)2024-11-02T05:10:37+00:00Fanni Zulaihafanni-zulaiha@unucirebon.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains (JPFS) or called "<strong>Journal of Physics and Science Education</strong>" (in english) is a journal that focuses on research on <strong>physics education,</strong> <strong>other science education</strong> (chemistry, biology, and Natural Science), and <strong>science</strong> (theory and application of physics, chemistry, and biology). JPFS has been registered with <strong>LIPI</strong> with [<a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1524415692" target="_blank" rel="noopener">p-ISSN 2622-7789</a> | <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1534165910" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN 2622-822X</a>] and has been nationally accredited <a href="https://drive.google.com/file/d/1c1kYmElZQGcwPR2hpKlq_6Im0_UlnzQi/view?usp=share_link"><strong>SINTA 5</strong> </a>based on <a href="https://drive.google.com/file/d/1N5xAk7qdLvBJPisGzMYtDfUeHfTvfFMB/view?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener">the Decree of the Minister of Research, Technology and Higher Education, Number 164/E/KPT/2021</a>. JPFS publishes a scientific paper on the results of the study and review of the literature in the sphere of natural science education in primary education, secondary education and higher education. Additionally, this journal also covers the issues of environmental education & environmental science. Published by Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon. This journal is published twice a year in <strong>March</strong> and <strong>September </strong>while the first issue is in September 2018. JPFS has been indexed by<strong><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/detail?id=8516" target="_blank" rel="noopener"> SINTA</a></strong>, <a title="garuda" href="https://garuda.ristekbrin.go.id/journal/view/20645" target="_blank" rel="noopener"><strong>Garuda</strong>,</a> <strong><a href="https://journals.indexcopernicus.com/search/details?id=125634&lang=en">Copernicus</a></strong>, <a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=yfrlfxIAAAAJ&hl=en" target="_blank" rel="noopener"><strong>Google Scholar</strong></a>, <a href="https://www.neliti.com/id/journals/jurnal-pendidikan-fisika-dan-sains" target="_blank" rel="noopener"><strong>Neliti</strong></a>, <a href="http://www.onesearch.id/Repositories/Repository?search=jurnal+pendidikan+fisika+dan+sains&btn=Search" target="_blank" rel="noopener"><strong>IOS</strong></a>, <strong><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2622-822X" target="_blank" rel="noopener">ROAD</a></strong>, <a href="https://www.base-search.net/Search/Results?type=all&lookfor=jurnal+pendidikan+fisika+dan+sains&ling=1&oaboost=1&name=&thes=&refid=dcresen&newsearch=1" target="_blank" rel="noopener"><strong>BASE</strong></a>, <strong><a href="https://www.citefactor.org/journal/index/23236/jurnal-pendidikan-fisika-dan-sains-jpfs" target="_blank" rel="noopener">Citefactor</a> , </strong>and <strong><a href="http://esjindex.org/search.php?id=4724" target="_blank" rel="noopener">ESJI</a></strong>.</p>https://update.journaldev.latihan.my.id/index.php/jpfs/article/view/892Analisis Pengaruh Massa Benda Terhadap Sudut Elevasi, Ketinggian dan Jarak Lintasan Parabola Pada Simulasi PhET Menggunakan Model Inquiry2024-11-02T05:10:37+00:00wulan lestariUlllestari134@gmail.com<p>Penelitian ini menganalisis pengaruh perubahan massa dan sudut elevasi terhadap jarak terjauh dan titik tertinggi suatu benda dalam gerak parabola. Dengan menggunakan simulasi PhET, eksperimen ini memfokuskan pada dua parameter utama yang menentukan karakteristik lintasan proyektil. Pada kondisi ideal tanpa hambatan udara, massa tidak memengaruhi jarak horizontal atau ketinggian maksimum benda, karena semua benda mengalami percepatan gravitasi yang sama. Namun, pada kondisi nyata dengan hambatan udara, benda yang lebih berat cenderung mengalami pengurangan hambatan relatif, memungkinkan jarak tempuh dan ketinggian yang lebih stabil dibandingkan benda yang lebih ringan. Selain itu, sudut elevasi memainkan peran penting dalam mencapai jarak horizontal terjauh dan titik tertinggi. Sudut 45° menghasilkan jarak horizontal maksimum karena keseimbangan optimal antara komponen horizontal dan vertikal kecepatan awal. Sementara itu, sudut mendekati 90° memungkinkan benda mencapai titik tertinggi dengan mengorbankan jarak horizontal.</p>Hak Cipta (c) https://update.journaldev.latihan.my.id/index.php/jpfs/article/view/891Analisis Pengaruh Panjang Terhadap Gaya Pegas dengan Simulasi PhET Menggunakan Model Inquiry2024-11-02T04:43:43+00:00Tiara Anggraenitiaraanggraeni466@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh panjang terhadap gaya pegas dengan menggunakan simulasi PhET melalui model pembelajaran inkuiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuantitatif menggunakan simulasi PhET untuk mempelajari hubungan massa beban terhadap panjang, gaya, dan konstanta pegas. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester 5 Program Studi Pendidikan Fisika yang melakukan eksperimen virtual lab dengan memvariasikan massa beban pada pegas dan mengamati perubahan panjang serta gaya yang bekerja pada pegas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan massa beban menyebabkan peningkatan panjang dan gaya pada kedua tipe pegas, sesuai dengan Hukum Hooke. Pegas tipe A memiliki konstanta yang lebih kecil dibandingkan tipe B, sehingga lebih elastis dan mudah meregang. Penggunaan simulasi PhET terbukti membantu mahasiswa memahami konsep elastisitas dan Hukum Hooke secara interaktif. Implikasi dari penelitian ini adalah pendekatan simulasi PhET dengan model inkuiri dapat digunakan sebagai metode yang efektif dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan pemahaman konsep.</p>Hak Cipta (c) https://update.journaldev.latihan.my.id/index.php/jpfs/article/view/884 Systematic Literature Review: Analisis Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis di Berbagai Model Pembelajaran2024-10-30T02:49:04+00:00Diah Rahmawatidiahrahmaw13@gmail.com<p>Keterampilan berpikir kritis merupakan proses berpikir yang reflektif dan bertujuan untuk membuat keputusan atau keyakinan berdasarkan analisis dan evaluasi yang logis terhadap informasi yang tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai peningkatakan keterampilan berpikir kritis dalam model pembelajaran RADEC, <em>Problem Based Learning</em>, Inkuiri dan <em>Discovery Learning</em>. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode <em>Systematic</em> <em>literature review</em> dengan sumber data penelitian dari <em>literature</em> berupa publikasi artikel jurnal yang terindeks <em>google scholar</em> di Indonesia lima tahun terakhir terhitung dari tahun 2020-2024<em>.</em> Pencarian data menggunakan aplikasi Publish or Perish (PoP) diperoleh 370 artikel penelitian. Berdasarkan hasil pencarian melalui <em>search engine</em> menggunakan kata kunci yang dimaksud diperoleh 20 artikel yang sesuai. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran RADEC menunjukkan hasil rata-rata peningkatakan keterampilan berpikir kritis sebesar 15,25%. Model pembelajaran PBL menunjukkan hasil rata-rata peningkatakan keterampilan berpikir kritis sebesar sebesar 25,72%. Model pembelajaran Inkuiri menunjukkan hasil rata-rata peningkatakan keterampilan berpikir kritis sebesar 16,42%. Model pembelajaran <em>Discovery Learning</em> menunjukkan hasil rata-rata peningkatakan keterampilan berpikir kritis sebesar sebesar 26,02%. </p>Hak Cipta (c) https://update.journaldev.latihan.my.id/index.php/jpfs/article/view/881Penerapan E-Modul dalam Pembelajaran Fisika: Systematic Literature Riview2024-10-30T00:19:55+00:00Amila Ashabul Jannahamilaashabuljannah97@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan e-modul dalam pembelajaran fisika dan mengevaluasi efektivitasnya dalam meningkatkan keterampilan abad ke-21 serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi. Metode yang digunakan adalah <em>Systematic Literature Review</em> (SLR), yang dilakukan dengan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menafsirkan penelitian-penelitian yang relevan. Proses SLR ini mengikuti tiga tahap utama dari panduan Kitchenham dan Charters, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Dari hasil analisis, pendekatan pembelajaran fisika berbasis e-modul yang paling banyak digunakan adalah <em>Problem-Based Learning</em> (PBL), yang membantu meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, keterampilan yang sangat dibutuhkan di era modern. E-modul terbukti efektif dalam meningkatkan sebagian besar keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, dan proses sains. Namun, terdapat kendala-kendala dalam implementasinya, termasuk hambatan teknis, seperti keterbatasan akses teknologi, serta tantangan pedagogis dan adaptasi baik dari sisi guru maupun siswa. Untuk mengoptimalkan penggunaan e-modul dalam pembelajaran fisika, diperlukan pelatihan teknologi yang lebih intensif bagi guru, peningkatan infrastruktur teknologi, serta desain e-modul yang lebih interaktif dan selaras dengan kurikulum. Penelitian ini memberikan wawasan mengenai potensi dan tantangan e-modul dalam pendidikan fisika dan merekomendasikan perbaikan agar lebih efektif dalam membekali siswa dengan keterampilan yang relevan di abad ke-21.</p>Hak Cipta (c) https://update.journaldev.latihan.my.id/index.php/jpfs/article/view/880 Systematic Literature Review: Efektifitas Peningkatan keterampilan pemecahan masalah Fisika melalui Model Pembelajaran Problem-based Learning2024-10-29T13:03:17+00:00Nahla Nailur Rahminahlanailurrahmi92@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola temuan, metode penelitian, dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas model pembelajaran Problem-based Learning (PBL) dalam meningkatkan keterampilan pemecahan masalah pada mata pelajaran fisika. Dengan menggunakan pendekatan Systematic Literature Review (SLR), penelitian ini mengumpulkan dan menganalisis hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan. Data yang dikumpulkan meliputi jurnal-jurnal yang membahas penerapan PBL dalam pembelajaran fisika, khususnya yang terkait dengan peningkatan keterampilan pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan PBL dalam pembelajaran fisika secara signifikan meningkatkan keterampilan pemecahan masalah peserta didik. Namun, ditemukan adanya variasi efektivitas berdasarkan faktor-faktor seperti usia peserta didik, desain pembelajaran, dukungan fasilitator, serta penggunaan teknologi sebagai alat bantu. Kesimpulan dari tinjauan ini menyatakan bahwa PBL memiliki potensi besar untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dalam pembelajaran fisika, namun efektivitasnya sangat bergantung pada faktor pendukung dan metode penerapan yang tepat. Rekomendasi bagi penerapan yang lebih efektif meliputi pelatihan guru, penggunaan teknologi yang relevan, serta penyusunan skenario masalah yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.</p>Hak Cipta (c) https://update.journaldev.latihan.my.id/index.php/jpfs/article/view/879Systematic Review: Penerapan Media Canva Terhadap Minat Belajar Siswa Tentang Materi Benda Tegar2024-10-28T07:31:15+00:00wahyuwahyunasrul123456789@gmail.com<p><strong>Pengembangan media pembelajaran berbasis Canva merupakan strategi inovatif </strong><strong>dalam </strong><strong>meningkatkan belajar siswa. Canva merupakan platform desain grafis yang memungkinkan para pendidik membuat bahan ajar yang menarik dan interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak penggunaan media Canva terhadap minat belajar siswa pada tingkat sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan desain pre-test dan post-test. Sampel terdiri dari dua kelompok siswa, kelompok satu menggunakan media pembelajaran konvensional dan kelompok lainnya menggunakan media Canva. Kuesioner pengukuran minat belajar disebar sebelum dan sesudah pembelajaran, dan analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan signifikan minat belajar siswa yang menggunakan media Canva dibandingkan kelompok kontrol. Siswa yang terlibat dalam pembelajaran dengan media Canva menunjukkan tingkat keterlibatan, motivasi, dan kreativitas yang lebih tinggi dalam proses pembelajaran.</strong></p>Hak Cipta (c)